Kamis, 14 September 2017

Biografi Tugas Bahasa Indonesia

Perjuangan Panjang Tuji Harini

      Tuji Harini, biasa dipanggil Harini merupakan sosok ibu yang menjadi pedoman bagi anak-anaknya. Beliau lahir di Ponorogo, 22 Februari 1970. Dia merupakan putri dari sepasang suami istri bernama Bapak Samenan dan Ibu Sumarmi. Beliau merupakan keturunan asli dari Jawa Timur. Harini pun memiliki jiwa tegas layaknya masyarakat Jawa Timur. Meskipun begitu dia merupakan ibu yang halus serta istri yang patuh terhadap suaminya. Dia merupakan istri dari Bapak Kanib. Dia juga merupakan ibu dari ketiga anaknya yaitu Inayah, Lailatul, dan Ibnu.
     Sejak umur 5 tahun, Harini mulai mengenyam bangku pendidikan. Dia bersekolah di TK Darma Wanita. Selain bersiap-siap untuk berangkat sekolah, tak lupa dia membantu ibunya untuk mengurus rumah. Setelah semua pekerjaan selesai, dia pun berangkat sekolah dengan berjalan kaki karena jarak antara rumahnya dengan sekolahnya lumayan dekat.
   Setelah mengenyam pendidikan taman kanak-kanak selama 1 tahun, dia pun meneruskan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu bangku sekolah dasar. Dia menghabiskan 6 tahun untuk bersekolah di SDN Grogol 1. Sejak SD, dia tinggal bersama sang nenek dan kakeknya yang saat itu ,menjabat sebagai lurah di Desa Grogol, Sawo, Ponorogo. Kebiasaannya masih sama, bangun pagi lalu mengerjakan pekerjaan rumah seperti menyapu,memasak dan lain–lain. Terkadang dia mengeluh tentang kerasnya hidup berpisah dengan orang tua, akan tetapi dia tetap semangat agar dia dapat terus bersekolah tanpa menjadi beban pikiran orang tua. Kali ini dia mengendarai sepeda onthel dalam bersekolah. Jarak antara rumah dengan sekolahnya cukup jauh, selain itu medan yang ditempuh juga lumayan susah karena melewati persawahan. Letak SD Grogol 1 terdapat di kecamatan sehingga harus melewati persawahan agar jaraknya dekat. Pernah ketika dia berangkat sekolah melewati area persawahan, dia mengendarai sepeda onthelnya. Tak sengaja dia menabrak sabuah batu yang berukuran cukup besar sehingga dia terjerambah di sawah. Akhirnya dia memutuskan untuk kembali ke rumah dan tidak bersekolah karena seragamnya sobek dan penuh dengan lumpur, selain itu sepeda onthelnya juga rusak rantainya. Masa SD yang sungguh menarik dengan perjuangan Harini kecil yang gigih.
     Setelah SD,Harini memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di salah satu SMP favorite di Kabupaten Ponorogo yaitu SMPN 1 Sambit yang berlokasi di Campursari, Sambit, Ponorogo. Ketika SMP, dia berangkat sekolah menggunakan sepeda onthel lalu dilanjutkan dengan naik bus. Masa SMP merupakan masa dimana dia mulai memikirkan masa depannya. Dia bercita-cita menjadi wirausaha. oleh karena itu, dia berusaha semaksimal mungkin untuk meraih cita citanya.
     Ketika menginjak SMA, dia memutuskan untuk melajutkan pendidikannya di SMK di Ponorogo, Jawa Timur jurusan tata boga. Dia memilih jurusan tata boga karena dia sangat meyukai perihal masak-memasak, selain itu,ia ingin membuka usaha dengan memanfaatkan ilmunya yang didapat sewaktu duduk dibangku SMA.
     Setelah menamatkan bangku SMA, Harini pun berpamitan kepada kedua orang tuanya untuk merantau ke Jakarta bersama bu dhenya yang memiliki usaha warung makan. Sesampainya di Jakarta, dia tinggal di kontrakan bersama rekan-rekannya. Awalnya Harini bekerja sebagai pelayan di warung bu dhenya, akan tetapi berkat kegigihannya dia dapat merubah posisinya ke juru masak. Dia pun bekerja keras agar bisa sukses. Setelah sekian lama bekerja, dia pun dipercaya untuk menjadi pengelola salah satu cabang rumah makan yang berada di Cibubur, Jakarta Timur.
      Setelah cukup lama tinggal di Jakarta, bertemulah beliau dengan pemuda gagah bernama Kanib yang saat itu bekerja sebagai wirausaha. Tanpa menunggu terlalu lama, merekapun memutuskan untuk menjalin hubungan sah di mata hukum dan islam. Menikahlah mereka pada 22 Februari 1999. Melalui prosesi pernikahan yang sederhana, mereka mengikat janji suci untuk saling mencintai dan mengasihi satu sama lain. Dari pernikahan mereka, lahirlah putri pertama mereka, Inayah Nur Aini pada 16 Oktober 1999. Setelah mengarumi bahtera rumah tangga selama 6 tahun, lahirlah buah cinta mereka yang kedua bernama Siti Lailatul Muna Waroh pada 26 Januari 2004.Lima tahun kemudian lahirlah buah cinta mereka yang ketiga bernama Muhammad Ibnu Nuril Azhar.
     Saat ini beliau hidup bahagia bersama keluarga kecilnya. Masa kecil yang seharusnya dia habiskan bersama kedua orang tuanya malah dihabiskan bersama sang nenek sehingga beliau harus merawat sang nenek yang sudah lanjut usia itu. Sedari kecil beliau sudah belajar hidup mandiri, oleh karena itu beliau selalu mendidik agar anak-anaknya kelak menjadi orang yang mandiri dan pekerja keras. Dia selalu berpesan jika ingin sukses maka bekerja keraslah. Usaha tidak akan menghianati hasil.

Rabu, 06 September 2017

Seputar meriahnya HUT RI

Meriahnya Perayaan HUT RI ke-72

     Magelang (19/8/2017) Minggu 19 Agustus 2017, suasana ceria mewarnai perayaan HUR RI ke-72 di Desa Tembalang 1, Sidomulyo, Secang, Magelang. Pasalnya untuk memeriahkan acara Perayaan HUT RI, pemuda desa berinisiatif untuk mengadakan serangkaian acara sebagai wujud rasa syukur atas merdekannya negara tercinta,Indonesia. Diadakanlah acara seperti lomba-lomba, jalan santai, dan panjat pinang.

     Sebelumnya panitia telah mempersiapkan rencana kegiatan pada perayaan HUT RI yang ke 72 dengan bersungguh-sungguh. Mereka mengadakan rapat beberapa kali guna mempersiapkan acara sebaik mungkin. Pada Malam Minggu (18/8/2017) diadakan persiapan terakhir yaitu pembungkusan doorprize dan juga penempatan doorprize di lomba panjat pinang. Para remaja dan orang tua bergotong royong mempersiapakan  panjat pinang, sedangkan sebagian remaja ada yang bertugas membungkusi doorprize. Para remaja yang bertugas sebagai seksi peralatan dan perlengkapan berkumpul di salah satu rumah warga guna menyiapkan untuk acara besok pagi. Mereka berbondong-bondong menyiapkan semuanya mulai dari sarana prasarana acara, susunan acara, menyusun anggaran, menyiapkan konsumsi dan lain-lain.
     Acara pertama yaitu jalan santai yang dimulai pukul 06:30 . Acara tersebut diikuti dengan antusias oleh warga desa. Mereka berbondong-bondong bersama keluarganya guna mengikuti acara jalan santai. Panitia turut memeriahlan jalan santai dengan mengumandangkan lagu dangdut agar suasana meriah. Adapun rute dari dalan santai tersebut yaitu Desa Tembalang, Desa Pucang, Desa Pucang Gunung, Desa Mbener, Desa Talun dan berakhir di Desa Tembalang lagi. Jaraknya kurang lebih 2km. Di sepanjang jalan, panitia memeriahkan dengan cara membagikan doozprize. Hal itu membuat acara bertambah seru.
     Acara selanjutnya yaitu acara lomba-lomba. Acara dimulai dari pukul 08:00 sampai pukul 12:00. Lomba-lomba tersebut dikhususkan untuk anak-anak dan remaja. Lomba tersebut meliputi lomba lari estafet, balap karung memakai helm, makan kerupuk, lomba goyang heboh, lomba estafet kelereng, lomba futsal daster dan lomba estafet air. Lomba berjalan dengan sangat seru. Anak-anak dan remaja desa serta panitia turur pastisipasi memeriahkan acara. Para orang tuapun ikut menonton. 




     Acara selanjutnya yaitu lomba panjat pinang. Lomba ini dikhususkan bagi orang dewasa atau orang tua. Untuk menarik minat peserta serta memiliki keseruan, panitia memasang doorprize yang sangat menarik. Dari banyak doorprize yang ada ,terdapat satu doorprize zonk yaitu botoh yang berisi pasir. Hal itu dilakukan untuk memeriahkan acara. Adapun aturannya memperbolehkan peserta untuk mengambil hadiah lebih dari satu akan tetapi ditidak lebih dari dua. Acara tersebut berjalan dengan sangat meriah. Para penonton bersorak turun andil dalam memberikan saran dalam memilih hadiah, ada yang berusaha memberikan strategi dalam panjat pinang dan ada yang sekedar berteriak menyemangati.
   



      Tepat pukul 16:00, serangkaian acara tersebut selesai. Acara ditutup dengan pembagian doozprize dan makan bersama. Segenap panitia dan warga desa mengikuti acara demi acara dengan antusias dan tertib. Acara tersebut sukses membuat warga yang kurang bersosialisasipun ikut berpartisipasi. kegiatan pada sore hari itu berakhir dengan rasa bahagia, lelah, dan letih. Masyarakatpun pulang ke tempat tingga masing-masing.

Sabtu, 02 September 2017

Cerita gunung dan tas carrier



PENDAKIAN GUNUNG UNGARAN

           Gunung Ungaran merupakan salah satu tempat favorit para pendaki yang khususnya bertempat tinggal di Jawa Tengah. Gunung yang berlokasi di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah ini sering ramai pengunjung. Mengapa demikian? Karena Gunung Ungaran memiliki ketinggian yang cukup rendah yaitu 2050mdpl. Hal ini merupakan kabar gembira bagi pendaki pemula. Selain memiliki ketinggian yang rendah, Gunung Ungaran juga menyuguhkan pemandangan yang sungguh indah seperti pemandangan kebun teh dan hamparan Kabupaten Semarang yang sungguh menawan.
           Karena itu saya dan teman-teman saya yaitu Nia, Aji dan Tian tertarik untuk mencoba mendaki gunung tersebut. Tepatnya pada Hari Jum’at 7 Juli 2017 kami berangkat dari Magelang pukul delapan pagi. Lama perjalanan dari Magelang sampai Basecamp Mawar itu sekitar dua jam tergantung situasi lalu lintas. Sekitar pukul sepuluh kami sampai di Basecamp Mawar. Sesampainya disana, kami langsung mengisi simaksi lalu kami beristirahat selama dua jam guna menyiapkan tenaga untuk perjalanan dan melaksanakan ibadah solat. Sekitar pukul satu kami memulai perjalanan, tak lupa kami melaksanakan doa bersama sebelum berangkat.
           Perjalanan kami dimulai dengan melewati hutan yang mengelilingi badan bukit.  Di sepanjang jalur pendakian terdapat tiga pos utama,satu pos bayangan dan dua sumber mata air. Jadi kalian tidak perlu khawatir akan kehabisan air. Setelah kita melewati hutan, air terjun dan pos pertama, kita akan sampai di pos kedua dan sampai di kolam renang. Sangat menarik bukan? Di jalur penakian terdapat kolam renang. Tapi kalian jangan mandi di kolam renang, soalnya airnya dingin banget. Takutnya sebelum sampai puncak, kalian udah sakit duluan kan sayang. Selain itu juga terdapat beberapa kamar mandi di lokasi tersebut. Kami langsung melanjutkan perjalanan yang masih panjang. Setelah melewati kolam renang, sampailah pada hamparan kebun teh. Kalian akan merasakan suasana berbeda disini. Kalo aku sih merasa seperti berada di suatu daerah yang jauh disana.hehehe...
           Setelah itu kalian akan mulai memasuki perjalanan yang sesungguhnya. Tracknya mulai nanjak dan berbatu. Disini dibutuhkan kerjasama tim. Atur formasi dalam perjalanan dimana ketua rombongan berada didepan,anggota di tengah, dan keamanan dibelakang. Disini kalian akan mulai merasakan track gunung sesungguhnya. Tadi kan tracknya datar doang, nah mulai memasuki jalur puncak akan terasa bebannya. Kalau kalian melakukan perjalanan ketika malam, keuntungnnnya yaitu hemat air dan tidak melihat terjalnya medan jalur. Tapi ketika itu , saya dan teman-teman saya melakukan perjalanan siang bolong. Bisa bayangin panasnya dan capeknya. Akhirnya kami memutuskan untuk ngecamp di pos 4 sampai nanti jam dua pagi. Setelah itu kami akan melanjutkan perjalanan puncak atau summit attack pada pukul tiga pagi agar bisa melihat sunrise.
           Setelah kami tiba di pos empat, kami langsung mendirikan tenda dan beristirahat. Suasana mencekam khas hutan rimbapun menemani kami. Suara hewa terdengar merintih. Hawa dingin yang menusuk tulang tak luput hinggap. Kamipun memutuskan untuk tidur lebih awal agar besok bisa siap dalam pendakian.
           Tak terasa sudah pukul dua pagi, kami pun makan roti dan minum energen. Setelah itu packing dan melanjutkan summit attack. Hawa dinginpun sangat terasa. Ketika kami beberada di jalur puncak, kami bisa meihat milky way atau langit yang penuh bintang di galaksi bima sakti ini, selain itu juga kita bisa melihat malamnya Kabupaten Semarang yang sangat mempesona penuh dengan lampu kelip-kelip.bagus banget..
          Perjalanan kurang lebih dua jam, akhirnya kami sampai di camping ground. Kami langsung mendirikan dome, karena jam menunjukan pukul empat, kami memutuskan untuk tidur lagi. Tak terasa waktu menunjukkan pukul lima pagi, kamipun terbangun dan menikmati sunrise. Iya kawan,,disini dingin banget jadi jangan lupa bawa jaket yang tebel soalnya kulit kita gak waterproof, selain itu lokasi camping gorundnya itu terbuka jadinya hempasan anginnya itu kenceng banget.
         Oiya kawan, tadi itu lokasinya ada di camping ground ya belom sampai puncaknya. Puncak dari Gunung Ungaran masih 15 menit dari camping ground. Alhamdulillah saya dan teman-teman saya dapat sampai di puncak. Duh senangnya bisa melihat ciptaanNya yang teramat indah. Bisa membuat kami sadar kalau tak perlu ke luar negeri untuk menikmati waktu senggang, cukup di Indonesia, negara tercinta. Disini kami sadar kalau Indonesia memiliki banyak tempat menarik untuk dikunjungi. Kami jadi lebih bersyukur kepada Allah atas semua nikmat yang telah diberikan. Memang benar, dengan kami menapaki alam Indonesia, kami bisa mendapat pelajaran yang tidak akan didapat di bangku sekolah. Kalian mungkin bertanya-tanya, ngapain sih capek-capek naik gunung cuma buat numpang tidur sama liat sunrise? Jawabannya, mendakilah, maka kalian akan tau alasannya. Asekkk...
Basecamp Mawar



Bisa diliat dari ketinggian 2050mdpl sekat antara daratan dan lautan

dedek lelah bang T,T






ciattciattttt dasarnya pesilat jadinya pecicilan.

Geng wani munggah rawani medun

Gakpapa jomblo,penting maennya pakek uang sendiri.wkwkwkwk

Namanya Nia,ini orang lucu banget. Ketika naik dia cepet ketika turun lamanya nauzubillah, ditunggu sambil masak mie kayake masih bisa



Aku,Inayah sebagai juru masak dadakan. Jangan ditanya masakannya kek gimana, abis makan langsung panas perutnya gara-gara kebanyakan lada :(


unyuu

penampakan track menuju puncak.

Sebelum muncak, latihan fisik dulu ya manteman,jalannya gak mulus dan beraspal, tapi berbatu,naik,turun, nanjak dan nikung kek alur hidup.


Ajik semangat banget summit attacknya

Biar sama kek pendaki lain ceritanya >,<






Kangen emak di rumah.

Moment ketika lu lagi muncak dan gakada pasangannya.



Bunga Edelweis kw 2.000,wahahaha..



Bia

Kumpulan manusia yang hobi blusukan.

Gak usah nanya puncak masih berapa lama ya guyss..entar nyesel nanya lhoo



Ajik, Nia, Inayah dan Ardian.

Ardian dan Ajik



Inayah dan Nia

Inayah, Ardian dan Nia.


Resensi Buku Geologi dan Geomorfologi Indonesia

Mengenal Lebih Jauh Tentang Indonesia Judul buku :Geologi dan Geomorfologi Indonesia   Penulis : Drs. Sriyono, M.Si Pe...